Minggu, 10 April 2011

Muslimah Pemberani di Perang Khaibar



            Kemenangan kaum Muslim dalam perang Khaibar tak lepas dari dukungan para Muslimah pemberani. Mereka mendukung pasukan kaum Muslim dari belakang. Para Muslimah pemberani yang berjasa dalam penakluklukan Khaibar itu antara lain adalah Umayyah binti Qais al-Ghiffariah. Keberaniannya untuk membela agama Allah SWT patut diteladani. Di usianya yang masih belia, wanita pemberani itu turun ke medan perang untuk membantu para sahabat yang terluka. Rasulullah SAW pun menyematkan sebuah kalung di leher Umayyah setelah berakhirnya perang Khaibar sebagai tanda kekaguman atas pengorbanan dan keberanian san mujahidah.
            Pada tahun ke-7 Hijriah atau 629 M, pasukan Rasulullah bertempur dengan pasukan Yahudi yang tinggal di Oasis Khaibar. Perang itu terjadi tak lama setelah perjanjian Hudaibiyah. Hendengar pasukan kaum Muslim akan berangkat ke medan perang, Umayyah bersama beberapa wanita dari bani Giffar lalu menghadap Rasulullah SAW. “Wahai Rasulullah, kami ingin keluar bersamamu ke Khaibar, kami ingin mengobati mereka yang luka dan menolong kaum Muslim semampu kami” ujar Umayyah seperti dituturkan Ibnu Hisyam dalam Para Syuhada Wanita Khaibar dan Kisah Wanita Suku Giffar.Rasulullah SAW pun menjawab “Berangkatlah atas berkah Allah SWT”. Saat itu usia Umayyah masih belia. “Berangkatlah kami bersama beliau. Saat itu saya masih seorang gadis kecil” ungkap umayyah. Di perjalanan, Rasulullah membonceng Umayyah di atas kudanya.
            Selain Umayyah, muslimah lainnya yang turun ke Medan perang adalah Ummu Aiman. Ia seorang perempuan yang berhasil menggabungkan dua jihad sekaligus, yakni jihad di medan perang dan jihad dalam pendidikan. Jihad di medan perang dibuktikannya dalam keikutsertaannya dalam perang Uhud dan perang Khaibar. Ia bertugas menyiapkan minum bagi para pejuang yang kehausan dan mereka yang terluka.
            Muslimah pemberani lainnya adalah Rafaidah al-Anshariyah, seorang perintis dunia keperawatan Islam. Ketika umat Muslim harus turun ke medan perang untuk membela agama Allah, seperti perang Badr, Uhud, Khandaq, dan Khaibar, dengan penuh keberanian Rufaidah turun ke medan perang. Ia berada di garis belakang untuk membantu tentara Islam yang terluka akibat perang. Rufaidah pun mendirikan rumah sakit lapangan sehingga Rasulullah pun memerintahkan korban yang terluka dirawat oleh Rufaidah. Selain itu, ia juga menyebarkan ilmu yang dimilikinya. Begitulah para Muslimah membantu pasukan tentara Muslim dalam perang Khaibar.



Sumber : Harian Republika

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Walgreens Printable Coupons